Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 03:31:39【Tempat Makan】292 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(56)
Sebelumnya: BKKBN Babel
Selanjutnya: Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
Artikel Terkait
- Pengelola SPPG Blora sesali video inspeksi viral timbulkan kegaduhan
- SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura
- ShopeePay selenggarakan promo 11.11 mulai 25 Oktober 2025
- Pelatihan penjamah makanan SPPG digelar serenngak di Sulteng
- Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi
- Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu
- Sepak bola harus jadi kesenangan saat usia 9–14 tahun
- Human Initiative distribusikan 216 tenda bagi warga Palestina
- JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta
- Grab tanggapi rencana pemerintah terbitkan perpres kesejahteraan ojol
Resep Populer
Rekomendasi

Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib

Bupati Banyuwangi ingatkan SPPG utamakan kualitas makanan program MBG

Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China

Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar

Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel

Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga

BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi

Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui